Saat ini umat katolik diseluruh dunia sedang menjalani masa Adven, suatu masa dimana kita diajak untuk merenungkan kembali arti dari kelahiran kembali Yesus Kristus. Yesus yang telah lahir 2000 tahun yang lalu, telah membawa perubahan besar akan keadaan dunia dari kegelapan kepada terang. Dalam masa ini umat diajak untuk bisa lebih membuka cakrawala iman yang lebih baik, dari pemaksaan kehendak pribadi dalam setiap langkahnya menuju pemahaman akan rencana Tuhan dalam dirinya.
Kelahiran kembali terjadi dengan jalan menerima Yesus Kristus secara tulus dan ikhlas dalam melaksanakan semua kehendak-Nya. Yesus Kristus datang kepada kita dengan tidak melakukan pemaksaan dan mendobrak pintu hati kita melainkan datang penuh kelembutan seperti yang tertuang dalam Wahyu 3:20 “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”
Perlu kita sadari bahwa Allah dalam melakukan proses kelahiran kembali bagi umat manusia adalah antara lain dengan perantaraan firman-Nya, seperti yang dapat kita temukan dalam 1 Petrus 1:23 “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
Bukti kelahiran kembali adalah bahwa orang yang sudah dilahirkan kembali itu bebas dari hawa nafsu duniawi dengan tidak lagi melakukan perbuatan dengan nafsu yang sedang membinasakan dunia. Orang yang sudah dilahirkan kembali seharusnya mampu untuk tidak melakukan perbuatan dosa. Kebiasaan lama harus kita ganti dengan kebiasaan baru yaitu kebiasaan untuk melakukan hal yang benar dan berkenan dihati Allah. Apabila kita telah mengalami kelahiran baru, maka itu berarti kasih Allah akan dicurahkan ke dalam hati kita, seperti dapat kita lihat pada Roma 5:5 “…karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Kelahiran kembali diharapkan mampu membawa perubahan yang spontan dan ajaib, dimana kelahiran baru ini bisa membantu kita untuk lebih mengasihi Allah, seperti apa yang dikatakan oleh Yohanes: “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.(1 Yohanes 4:19).
Apakah kita sudah mengasihi Allah atau mau mengasihi Allah?
Sudahkah kita dilahirkan kembali?
Buatlah keputusan pada saat ini juga dan berdoalah kepada Yesus Kristus. Jemputlah Dia untuk masuk di dalam hati kita, sebab Dia di depan pintu hati kita saat ini. Yesus mau masuk dan mau bersama-sama dengan kita dalam hidup di dunia ini.
Berikanlah diri kita kepada Yesus untuk dilahirkan kembali.
Ayo dan jangan sampai kita terlambat.
Selamat menantikan “kelahiran kembali” diri kita masing-masing dalam nama Tuhan Yesus Kristus…
Oleh: Paulus Kuntono – Stasi Rumbai
