Search

Katekese Umum XIV –> Latihan Rohani

Loading

sheepLatihan rohani merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kesucian seseorang atau dalam bahasa yang lebih sederhana adalah untuk meningkatkan kedekatan relasi seseorang dengan Allah yang terpancar dalam pergaulan setiap hari dengan sesama di dunia ini. Latihan rohani ini terbagi dalam dua jenis latihan. Bisa dipilih salah satu. Latihan pertama berasal dari Amedeo Cencini yang lebih berpusat pada pengolahan rasa dan kehendak yang ada dalam diri kita. Latihan kedua berasal dari kongregasi Serikat Yesus (SY), yang dibuat oleh St. Ignasius dari Loyola yang juga sekaligus merupakan pendiri dari kongregasi para pastor Jesuit tersebut.

 Pemeriksaan batin Amedeo Cencini

Tujuan latihan ini adalah menemukan jati diri kita yang aktual dan nyata. Suatu jatidiri yang terungkap dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aku yang adalah diriku saat ini dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Bukan suatu jatidiri ideal yang hendak kita tuju atau suatu impian aku ini akan menjadi seperti apa nanti.

Tetapi ada sementara orang yang yakin bahwa mereka sudah tahu segala-galanya tentang dirinya sendiri. Lalu mereka memeriksa diri secara sepintas lalu saja, sebatas kulitnya saja atau superfisial saja. Ini bukan bentuk pemeriksaan batin. Orang ini tidak tahu siapa dirinya, maka ketika diminta untuk memeriksa batin sejenak maka dia hanya melamun saja, berpikir sebentar saja lalu selesailah sudah.  Lalu apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan batin itu? Beberapa hal yang dilakukan pada saat kita memeriksa batin adalah:

  • Memeriksa perbuatan-perbuatan kita yang tampak secara lahir (ekstern) maupun masih kita rencanakan dalam pikiran kita (intern)
  • Menyelidiki motivasi, alasan atau sebab yang mendorong kita untuk bertindak atau melakukan suatu hal
  • Mengenali tujuan-tujuan tindakan kita yang sebenarnya (asli). Mengapa dan untuk siapa kita berbuat sesuatu?

Kita ingat bahwa kepekaan, emosi dan perasaan adalah bagian intelektual kepribadian kita. Ketiga hal tersebut menyertai dan mempengaruhi setiap tindakan-relasi kita dengan orang lain. Ada apa/ada kebutuhan apa sebetulnya dibalik semua perasaan dan emosi saya tersebut? Apa sih yang sebetulnya kita mau?

Prinsip ini harus kita pegang: dalam hidup psikis dan rohani kita, tak ada sesuatupun yang terjadi begitu saja. Semua yang terjadi dalam hidup kita dan yang kita alami meninggalkan jejak dan bekasnya. Hati nurani terbentuk sedikit demi sedikit oleh pengalaman itu. Pengalaman buruk lebih mudah tertanam daripada pengalaman baik, hal itulah yang menumpulkan hati nurani. Maka, jujur pada diri sendiri itu amat penting saat pemeriksaan batin. Apalagi saat kita ada dalam situasi untuk mencari dalih, untuk membela diri dalam membenarkan setiap perbuatan kita di dalam pergaulan. Ingat jendela jouhari: saya tahu, saya tidak tahu; engkau tahu, engkau tidak tahu. Kenalilah salah satu sifat/perangai yang ingin engkau ubah. Satu dulu dan biarkan yang lain. Kita tak bisa menangkap lima ekor ayam yang terlepas sekaligus bukan?

 Discernment menurut Ignasius

  • Tujuan: menaklukkan diri dan mengatur hidup sebegitu rupa sehingga tidak ada keputusan yang diambil di bawah pengaruh rasa lekat tak teratur manapun juga
  • Asas dan dasar:
    • Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati dan mengabdi Allah
    • Ciptaan lain di atas muka bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dan mengejar tujuan dan maksud dia diciptakan. Maka, manusia harus memanfaatkan sejauh membantu mencapai tujuan itu serta siap melepaskannya bila dirasa merintangi. Di sini kita belajar untuk bersikap lepas bebas.

Tahap-tahap discernment:

1. Syukur:

Allah pemberi segala yang baik di dunia ini. Yang kebaikannya saya alami sepanjang hidup, khususnya atas berkat hari ini.

2. Mohon rahmat:

agar sanggup membedakan roh baik dan tidak baik. (rahmat kebijaksanaan)

3. Refleksi:

  • Mengingat, memahami tindakan-tindakan yang telah dilakukan hingga saat melakukan discernment ini, cukup satu atau dua saja;
  • Bagaimana perasaan, suasana hati dan dorongan yang muncul dalam diriku waktu itu?;
  • Kenalilah dan bedakan roh baik dan tidak baik yang ada dan muncul pada diriku waktu itu.;
  • Kenalilah tanggapan-tanggapan atau reaksi-reaksiku dengan jujur.

4. Dialog:

kita mengkomunikasikan segala hasil refleksi tadi dengan pribadi-pribadi tertentu: Yesus, Yosef, Maria, Guido Conforti, Fransiskus, Malaikat pelindung dst

5. Mohon ampun:

atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat dengan mengikuti roh tidak baik tersebut

6. Bersyukur:

kalau mengikuti dan menanggapi gerak dan dorongan dari roh baik.

7. Niat:

sampaikan keinginanmu untuk berkembang lebih baik, terutama dalam hal . . . Dan mohonkanlah kekuatan untuk mulai lagi dengan semangat baru.

Sediakan waktu untuk hening.
Sendiri.
Berpisah sejenak dengan semua sahabat.
Jangan lupa: teori itu perlu diterapkan

===

Lihat Daftar Isi

Kasih Kristus Mendorong Kita
5/5
Tinggalkan Komentar
Blank Form (#4)

Terbaru

LIVE STREAMING
DUKUNGAN UNTUK PENGELOLAAN SITUS PAROKI
SCAN ME

2025 March

  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event