oleh Seksi Katekese
EKARISTI SEBAGAI KENANGAN DAN PELAKSANAAN KARYA PENYELAMATAN ALLAH
Dengan merayakan Ekaristi, umat beriman mengenangkan Misteri Penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus, dan sekaligus melaksanakan amanat Yesus, “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan aku.”
Dalam perayaan Ekaristi, kita bukan hanya sekedar mengenang apa yang dibuat oleh Yesus. Lebih dari itu, bersama Yesus kita melaksanakan Karya penyelamatan Allah. Sebab Yesus sendirilah yang hadir dan memimpin perayaan Ekaristi dalam diri Imam. Maka dalam peryayaan Ekaristi, imam bertindak lebih daripada hanya “atas nama” atau sebagai “wakil” saja, melainkan bertindak “dalam Pribadi Yesus.” (Christus Dominus art. 28)
Dengan kata lain: Yesuslah yang bersabda dan berkarya dalam Perayaan Ekaristi.
EKARISTI SEBAGAI WUJUD KESATUAN DENGAN KRISTUS
Dengan mengatakan”Ambillah dan Makanlah, sebab inilah TubuhKu – Ambillah dan Minumlah, sebab ini piala DarahKu”, Kristus mengikat hubungan dengan para murid. Mereka terlibat dalam peristiwa yang diadakan bagi mereka.
Maka kita yang menyembut Tubuh dan Darah Kristus (Komuni), kita bersatu dengan Kristus. Yesus sendiri bersabda,”Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalama dia.”
EKARISTI SEBAGAI WUJUD KESATUAN UMAT (GEREJA)
Dengan bernyanyi bersama, berdoa bersama dan dangan gerak-gerok yang sama, serta memakan Roti yang satu dan sama, orang yang ikut dalam perayaan Ekaristi dipersatukan oleh ikatan cinta, membentuk satu tubuh dalam Kristus. (bbk.Lumen Gentium art.3)