Search

Katekese Umum XIX: EXTRA ECCLESIAM NULLA SALUS

Loading

EXTRA ECCLESIAM NULLA SALUS: DI LUAR GEREJA TIDAK ADA KESELAMATAN

Istilah ini cukup terkenal pada sejarah Gereja kita. Jika dilihat dari latar belakangnya, istilah ini muncul dari beberapa tokoh Gereja yang melihat adanya bahaya perpecahan dalam umat. Ada beberapa tokoh Gereja yang mengemukakan ini, misalnya:

  • Ignasius dari antiokia mengharapkan kesatuan umat dengan uskupnya. Beliau mengungkapkan, jangan terpengaruh saudaraku, jika ada seseorang yang mengikuti pelopor skisma, ia tidak lagi menjadi bagian Kerajaan Allah. Bila seseorang memisahkan diri dari keanggotaan Gereja, maka ia menjauhkan diri dari keselamatan. Dengan demikian, di luar Gereja ini tidak ada keselamatan.
  • St. Ireneus ketika berhadapan dengan kelompok gnostik yang menanggap diri superior, ia mengatakan,  dimana Gereja berada, di situ Roh Tuhan. Dimana ada Roh Tuhan, di situ ada Gereja.
  • Origenes, seorang pujangga Gereja mengatakan dalam sebuah khotbah, Jangan seorangpun mempengaruhi orang lain dan jangan biarkan terpengaruh orang lain. Di luar rumah ini (Gereja) tak ada orang yang diselamatkan. karena jika seorang keluar, tak seorangpun bertanggungjawab atas kematiannya.
  • St. Siprianus, uskup Kartago berkali kali menuliskan pernyataan itu ketika membahas tentang heretik dan skismatik.

Aksioma-aksioma ini ditujukan untuk orang yang akan memisahkan diri (sebelum agama kristiani diakui negara). Sesudah diakui, aksioma ini ditunjukkan pada orang pagan dan Yahudi

Di dalam Magisterium Gereja, terdapat dua surat Paus dan dua Dokumen Konsili yang menyatakan tentang istilah extra ecclesiam nulla salus ini.

  • Surat Paus Innocentius III (1208) menuntut pengakuan iman Durandus yang masuk dari Waldenses ke Gereja Katolik Roma. ia menyatakan dengan hati kita percaya dan secara lisan mengakui Gereja yang bukan heretik tetapi yang kudus, romawi, katolik  dan apostolik. Di luarnya kita percaya bahwa tak ada seorangpun yang akan diselamatkan.
  • Konsili Lateran IV (1215): Gereja berhadapan dengan gerakan spiritualis dan anti eklesial. Di sini Gereja menekankan congregatio fidelum. Gereja berorientasi pada struktur yang tampak dan struktur sakramental. Di luarnya tidak ada keselamatan.
  • Bulla Paus Bonifasius VIII: Bulla Unam Sanctam (1302)  berhadapan dengan dua gerakan spiritual dan temporal . . . pengakuan terhadap tahta suci merupakan syarat keselamatan. Kesatuan Gereja perlu untuk keselamatan, berasal dari yang ilahi, pendasaran otoritas tahta suci tapi …. Interpretasi kesimpulan itu amat beragam.
  • Konsili Florence (1442)  usaha Paus Eugenius IV untuk mempersatukan ritus timur dan roma. Secara resmi, Yahudi dan pagan (disamping heretik dan skismatik) . . . tidak dapat diselamatkan jika tidak tinggal dalam pangkuan Gereja Katolik.

baca juga LG 16 dan NA. rumusan ini makin rumit dengan ditemukannya dunia baru menjelang akhir abad XV.

=============================================================

Lihat : Daftar Isi

Kasih Kristus Mendorong Kita
5/5
Tinggalkan Komentar
Blank Form (#4)

Terbaru

LIVE STREAMING
DUKUNGAN UNTUK PENGELOLAAN SITUS PAROKI
SCAN ME

2025 March

  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event