Search

TRANSFIGURASI YESUS

Loading

Transfigurasi Yesus, apakah itu?

Dan apakah maknanya bagi kita?

 Semuanya telah berawal dari pernyataan Yesus bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan lalu dibunuh. (Mat 16:21).

Petrus telah mengerti bahwa Yesus adalah Mesias (Mat 16:16), namun Petrus tak dapat menerima bahwa Yesus akan dibunuh, sebab Mesias, dalam tradisi orang Israel, akan menang atas semua musuh mulai dari penjajah romawi, dan menjadikan Israel bangsa adikuasa. Bagi Petrus kematian adalah kesudahan dari segalanya. Maka Petrus menegur dan menghalangi Yesus, agar jangan membiarkan dikalahkan. Akan tetapi Yesus mengur Petrus, “Enyalah setan/iblis di belakangku.” Itulah jawaban Yesus kepada Petrus. “Musuh atau lawan” dalam bahasa Yesus adalah “setan”.   “Enyalah setan/iblis di belakangku.” Artinya: Kamulah, Petrus,  harus mengikut Aku, bukan Aku mengikut kamu. Kamu harus belajar dari Saya jalan penyerahan hidup terdorong oleh kasih untuk mendukung kehidupan dan kebahagiaan manusia.

Selain Petrus ada juga Yakobus dan Yohanes saudaranya. Mereka bernafsu berkuasa  bersama  Yesus – satu duduk di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri-Nya – setelah Yesus merebut kekuasaan dan menegakkan kerajaan Israel,”Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. (Mrk 10: 37.41).

Ambisi Yakobus dan Yohanes memicu ambisi kesepuluh murid yang lain sehingga mereka menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Ambisi mereka memecahkan persatuan komunitas.

Ada peristiwa lagi: Yesus telah memberi murid-nuridnya kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, tapi mereka tidak berhasil. Pada sutu hari Yakobus dan Yohanes berkata kepada Yesus,” Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir roh-roh jahat demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Yakobus dan Yohanes mau mendirikan tembok antara “pengikut kita” dan orang lain.

Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan tanda-tanda demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. (Mrk 9:38-40).

Dan satu peristiwa lagi. Yesus mau ke Yerusalem lewat Samaria. Orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Yesus, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. (Luk 9:51).

Yakobus dan Yohanes terbawa membergunakan kekerasan.

 Jadi, Yesus berhadapan dengan ideologi nasionalis Petrus, berhadapan dengan ambisi kekuasaan, kecenderungan pakai kekerasan dan membangun tembok pemisah  Yohanes dan Yakobus. Sikap ketiga orang ini sangat membahayakan sebab bertentangan dengan tujuan misi Yesus sendiri yang datang bukan untuk berkuasa melainkan untuk melayani. Petrus, Yakobus dan Yohanes punya pengaruh besar atas murid-murid lainnya. Maka Yesus merasa perlu mengasingkan mereka dari yang lain untuk pembinaan khusus. Sebab mereka belum mengerti ajaran Yesus dan belum dijiwai oleh semangat Yesus.

Yesus membawa  mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.TRANS

Dalam peristiwa transfigurasi Yesus memperlihatkan diri-Nya dalam kondisi kemuliaan surgawi, yang Ia peroleh karena Ia menyerahkan hidup-Nya untuk melayani dan untuk membahagian manusia.

Maka, melalui peristiwa transfigurasi, pesan Yesus bagi Petrus adalah “Jangan takut jika Aku dibunuh. Kematian badan bukanlah kesudaan dari segalanya. Apa yang kamu saksikan sekarang adalah kondisi kehidupan saya nanti setelah saya alami kematian badan. Dan itu bukan hanya kondisi saya, akan tetapi adalah kondisi semua orang  yang mengikhlaskan hidupnya untuk melayani dan untuk membahagian sesama. Sejak di bumi ini, orang yang hidup seperti saya, sudah memiliki suatu mutu hidup yang kebal terhadap kematian badan. Kehidupan berubah bukan dilenyapkan.” (Yoh 12:24).

Dan pesan Yesus bagi Yohanes dan Yakobus yang mengejar kekuasaan, suka pakai kekerasan, dan suka membangun tembok antara mereka dan orang lain, pesan Yesus adalah,” Kondisi saya yang ilahi ini tidak diperoleh dengan main kekerasan, dengan bernafsu berkuasa, dengan membangun tembok, melainkan dengan menjadi pelayan semua orang terdorong oleh kasih.” (Mat 20:20; Luk 9:54).

 ~Otello Pancani, SX

Kasih Kristus Mendorong Kita
5/5
Tinggalkan Komentar
Blank Form (#4)

Terbaru

LIVE STREAMING
DUKUNGAN UNTUK PENGELOLAAN SITUS PAROKI
SCAN ME

2025 March

  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event