Search

Katekese Umum VII — TRINITAS

Loading

trinityDasar Gereja mengajarkan doktrin ini adalah refleksi atas karya keselamatan Allah yang telah dijalankan oleh Yesus Kristus. Berdasarkan segala yang telah dilakukan dan diajarkan Yesus, maka Gereja merangkumnya dalam doktrin trinitas ini. Tidak sepenuhnya ini bisa dijelaskan karena keterbatasan otak dan kemampuan kita. Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus itulah yang diajarkan Gereja dalam doktrin trinitas. Selebihnya, kita tidak tahu. Maka, doktrin ini adalah sebuah pengalaman iman, bukan teori-teori yang hendak menjelaskan tentang jatidiri Allah itu sendiri. Toh kalau menyinggung tentang jati diri trinitas, itu hanyalah sebutir garam di samudera.

 1.   Tritunggal–> Roh Kudus

Inti pokok yang mau disampaikan dalam dogma trinitas ini adalah  Allah Bapa berkehendak menyelamatkan manusia, di dalam Yesus Kristus, oleh Roh Kudus. Maka, berbicara tentang Tritunggal: bukan berbicara tentang Allah di dalam dirinya sendiri melainkan berbicara tentang Allah yang memberikan diri-Nya bagi manusia.

Titik tolak untuk berbicara tentang Trinitas: bukan rumusan kata tentang bagaimana, siapa, apa … tentang Allah melainkan fakta sejarah keselamatan. Di dalam dogma trinitas terkandung rangkuman karya keselamatan Allah.

Rumusan singkat tentang trinitas terdapat dalam Ef 1: 3-14 à pelaku (Bapa), konkret historis (Yesus), penerus (Roh Kudus) à jaminan penebusan akhir zaman. Hati-hati, jangan sampai kita jatuh terjebak untuk memisahkan Allah yang satu dalam tiga patung: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ketiga pribadi ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Hati-hati juga untuk tidak jatuh dalam menyatukan Allah seperti ini: ketika Allah menciptakan maka Dia menjadi Bapa, ketika Allah turun ke dunia maka Dia menjadi Putera dan ketika Allah sudah menyelesaikan pekerjaan-Nya maka Ia menjadi Roh Kudus. Pemikiran ini akan menjerumuskan kita untuk membatasi gerak dari masing-masing pribadi.

Dasar-dasar Gereja untuk menyatakan sifat kudus sebagai salah satu ciri Gereja Kristus berpijak pada:

  • Ajaran Kitab Suci
    • Dalam diri Yesus, Allah mendatangi umat-Nya. Tidak sekedar tanda kehadiran Allah saja melainkan Yesus membentuk penampakan Allah yang konkret dan dapat dikenali oleh manusia dengan panca indera.
    • Contoh: pergaulan Yesus dengan keluarga-Nya, dengan para murid, dengan orang berdosa, dengan orang sakit, dengan orang …
    • Roh Kudus merupakan kehadiran Allah yang menggerakkan dan membarui manusia. Dialah yang terus menerus mengingatkan Gereja, dan kita semua tentang segala pengajaran Yesus.
    • Contoh: perjalanan ke Emaus (Luk 24) Kerajaan Allah adalah sukacita, damai sejahtera … (Gal 5: 22-23), Buah-buah Roh . . . (Gal)
    • Ajaran Gereja
      • Dasar ajaran Gereja adalah ajaran Kitab Suci: Di dalam Kristus (Allah memberikan diri-Nya), di dalam Roh-Nya  (Allah hadir)
      • Ajaran Trinitas hendak menyingkapkan iman akan kasih Allah yang memberikan diri-Nya pada dunia. Bukan hendak merumuskan dan memberi definisi tentang Allah.

Kesulitan bicara tentang Trinitas adalah bahwa selama kita hidup di dunia ini, kita tidak pernah akan tahu tentang siapakah Allah itu 100 %. Kita bisa merasakan kehadiran Allah di dalam hidup kita tetapi barangkali sulit bagi kita untuk memahami Allah itu seutuhnya karena keterbatasan manusiawi kita. Soal perumusan tentang Allah [persona (bahasa Yunani) – substantia / esentia (bahas latin), pribadi / topeng / hakikat (bahasa indonesia)?] barangkali bisa dipahami sebagai kenyataan objektif yang khusus dalam menghayati keallahan Allah secara bersama-sama.

 2.     Relasi Roh Kudus –> Kristus:

Kedatangan Roh Kudus tergantung dari Kristus. Kedatangannya menjadi mungkin bila Kristus sudah mulia. Roh Kudus diutus oleh Bapa dan Putera (bukan dua sumber tapi satu kesatuan). Kristus baru ikut mengutus Roh Kudus bila dengan sepenuhnya Ia dipersatukan dengan Bapa dalam kebangkitannya. (Rm 1:4)

Mengapa Gereja tetap berpegang teguh tentang Trinitas meskipun mengetahui bahwa ini sulit?

  • Karena ini adalah pengalaman seluruh karya keselamatan Allah. Allah memberikan dirinya untuk manusia. Manusia baru – terjadi bila – Allah sampai ke dalam lubuk hati manusia. Ini juga adalah karya Roh Kudus.
  • Dogma ini adalah praktek kehidupan – pengalaman hidup, doa dan kerja yang direfleksikan. Bukan teori belaka. Teori yang coba diajarkan oleh Gereja mencoba untuk merumuskan segala karya Allah sepanjang abad yang telah lewat dan yang akan datang. Teori ini masih bisa disempurnakan lagi.
  • Wahyu Allah pada manusia pada pokoknya adalah pemberian diri atau pemberian hidup. Bukan pembagian ilmu.

Lalu, bagaimana posisi Tritunggal dan agama-agama lain:

  • Hindu : trimurti (brahmana, siwa, wisnu… berbeda untuk tiap aliran hindu). Rumusan trimurti dalam agama hindu bukan suatu rumusan dogmatis dari sejarah keselamatan melainkan suatu modalisme, panampakan, tidak ada kaitannya dengan sejarah keselamatan.
  • Islam menolak doktrin tritunggal: dalam tauhid _Allah wahid wa-ahad_ Allah itu esa dan esa pula pengantara Allah dan manusia. Titik persinggungan yang paling jelas adalah pengantara manusia pada Allah.  Di dalam Islam adalah Quran dan di dalam kristiani adalah Yesus.

Maka, jika kita hendak memahami trinitas:

  • Ini bukan suatu kebodohan melainkan suatu problema iman kita dan suatu pengalaman perjalanan iman kita bersama Allah.
  • Keesaan Tuhan di sini bukanlah hitungan atau ukuran 1, 2, 3 dalam dunia matematika melainkan 1, 2, 3 yang bukan angka dan bukan hitungan.
  • Allah Bapa dan Allah Roh Kudus kita kenal karena ini diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita. Ajaran ini diwahyukan dengan kebangkitan tapi tidak dijelaskan secara tuntas.
  • Maka, jika kita hendak mengenal Allah Tritunggal, kita akan bertemu dengan rumusan iman dalam bahasa manusia yang terbatas untuk menggambarkan Allah yang tidak terbatas.

=====================

By. P Alfonsus Widhi, SX

Lihat juga keseluruhan Daftar Isi  Katekese Umum –

Kasih Kristus Mendorong Kita
5/5
Tinggalkan Komentar
Blank Form (#4)

Terbaru

LIVE STREAMING
DUKUNGAN UNTUK PENGELOLAAN SITUS PAROKI
SCAN ME

2025 March

  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event
  • No event