Biarlah anak-anak datang padaku
Dalam setiap peristiwa kelahiran yang diharapkan, kehadiran seorang anggota baru yang mungil dan menggemaskan tentu merupakan sukacita tersendiri bagi keluarga dan sanak saudara. Orang tua yang bersuka cita telah merancang sebuah nama untuk memberi identitas kepada putra-putri mereka, nama yang indah, memiliki arti yang indah, dan harapan untuk masa depan yang indah juga bagi si anak.
Rencana-rencana dan harapan yang indah juga kadang dirancang orang tua, baik dalam segala usaha yang akan diberikan demi keberhasilan anak, dan juga berupa doa-doa yang dipanjatkan.

Perlukah baptisan bayi?
Ada sebuah tren di masa sekarang di mana orang tua Katolik lebih memilih membaptis anaknya pada usia yang dianggap mereka pantas atau cukup dewasa ketimbang membaptis anaknya pada saat bayi. Orangtuanya menganggap baiklah jika menunggu agar si bayi menjadi dewasa dahulu, barulah ia dibaptis. Memprihatinkan.
Pembaptisan
KGK 1213
Pembaptisan suci adalah dasar seluruh kehidupan Kristen, pintu masuk menuju kehidupan dalam roh [vitae spiritualis ianua] dan menuju Sakramen-sakramen yang lain. Oleh Pembaptisan kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai putera-puteri Allah; kita menjadi anggota-anggota Kristus, dimasukkan ke dalam Gereja dan ikut serta dalam perutusannya: “Pembaptisan adalah Sakramen kelahiran kembali oleh air dalam Sabda” (Catech. R. 2,2,5).
KGK 1257
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh “kelahiran kembali dari air dan Roh”. Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya.
Maka :
Sakramen Pembaptisan itu begitu penting dalam tata keselamatan kita, pembaptisan itu perlu bagi kita untuk keselamatan kita. Tidak ada cara lain untuk menjamin keselamatan kita selain Pembaptisan
Rahmat Pembaptisan
Pembaptisan yang kita terima membuahkan:
- Pengampunan seluruh dosa kita termasuk dosa asal yang kita terima dari Adam dan Hawa (Katekismus Gereja Katolik 1263 dan 1279)
- Pemberikan meterai tak terhapuskan yang menggabungkan kita dengan Kristus (KGK 1272-1274 dan 1279)
- Persatuan dengan Gereja-Nya (KGK 1267 dan 1279)
- Pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah (KGK 1265 dan 1279)
- Kesatuan Sakramental dari Kesatuan Kristen (KGK 1271)
Maka:
“Gereja dan orang-tua akan menghalangi anak-anaknya memperoleh rahmat tak ternilai menjadi anak Allah, kalau mereka tidak dengan segera membaptisnya sesudah kelahiran.” (KGK 1250)
Wajib membaptis bayi
Kristus sendiri pernah berkata, “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh 3:5). Di sini Kristus menekankan perlunya kelahiran kembali dalam pembaptisan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sementara itu, di ayat lain Kristus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” (Luk 18:16). Bila anak-anak adalah empunya Kerajaan Allah dan jalan pertama agar masuk ke dalamnya adalah melalui pembaptisan, maka dari itu pembaptisan bayi adalah begitu penting untuk dilaksanakan.
Bayi meninggal sebelum dibaptis
KGK, 1261
″Anak-anak yang mati tanpa Pembaptisan, hanya dapat dipercayakan Gereja kepada belas kasihan Allah, seperti yang ia lakukan dalam ritus penguburan mereka. Belas kasihan Allah yang besar yang menghendaki, agar semua orang diselamatkan (Bdk. 1 Tim 2:4.), cinta Yesus yang lemah lembut kepada anak-anak, yang mendorong-Nya untuk mengatakan: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku; jangan menghalang-halangi mereka” (Mrk 10:14), membenarkan kita untuk berharap bahwa untuk anak-anak yang mati tanpa Pembaptisan ada satu jalan keselamatan. Gereja meminta dengan sangat kepada orang-tua, agar tidak menghalang-halangi anak-anak, untuk datang kepada Kristus melalui anugerah Pembaptisan kudus.“
KGK, 1283
“Mengenai anak-anak yang mati tanpa dibaptis, liturgi Gereja menuntun kita, agar berharap kepada belas kasihan ilahi dan berdoa untuk keselamatan anak-anak ini.“
Maka:
Segeralah baptiskan bayi anda.