Bagi pasutri Yusuf Dwi Darianto dan Aloysia yang telah menikah selama 23 tahun dengan dikaruniai satu anak laki-laki dan satu anak perempuan ini, panggilan adalah hal yang nyata sekaligus abstrak. Pasalnya – menurut mereka – panggilan bisa dirasakan tetapi tidak bisa terlihat, dia akan mencari dan dicari, kemudian akan menemukan dan (semoga) akan ditemukan.
Hal menemukan panggilan sangat dinantikan oleh keluarga ini, sehubungan dengan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga kini tengah menjalani jenjang novisiat di Bintaro Jakarta Selatan, di Serikat Misionaris Xaverian. Bisa dikatakan, hidup menggereja ada dalam keseharian dan meyatu dalam pribadinya.
Donatus Pupung Erianto, lahir 22 Oktober 1996 – sejak kecil dibina dan antusias mengikuti kegiatan mulai dari sekolah minggu Bina Iman Anak, kegiatan Bina Iman Remaja, dan misdinar yang paling menjadi kesukaannya. Ia juga suka mengikuti cara-cara imam berkotbah dan mempraktekannya dalam perjalanan pulang ke rumah sepulang mengikuti kegiatan BIA.
Pada awalnya, pasutri yang kesehariannya bekerja sebagai Karyawan Pastoran St Paulus ini terkejut atas cita-cita putra sulung mereka, dan seketika bersyukur karena keinginan putra mereka ternyata sejalan dengan harapan. Atas harapan yang bersambut ini, orang tua mendukung putra mereka baik dari segi finansial maupun dukungan moral. Kebahagiaan ini bukan tanpa rasa sedih, terutama jika dalam beberapa waktu tertentu putra mereka tidak dapat berkumpul bersama keluarga. Namun segalanya diserahkan kepada Sang Pencipta yang memanggil agar membimbing setiap langkah putra mereka, dan berharap semoga panggilan ini akan segera ditemukan dalam wujud tahbisan imam yang kekal.
(Wawancara: R.Pasaribu)
Warta Paroki Edisi LXIV – Oktober 2017