Credo atau “Aku Pecaya” adalah syahadat iman yang memuat pokok-pokok iman kapercayaan orang kristen. Syahadat iman ini dirumuskan oleh Gereja, lewat konsili-konsili pada waktu itu (abad I-V). Syahadat Para Rasul atau syahadat singkat sudah ada sejak abad ke II. Syahadat Singkat/Syahadat para rasul ini kita ucapkan pada saat perayaan Ekaristi pada hari Minggu/hari raya dan dalam Doa Rosario. Kita juga mengenal syahadat panjang, Syahadat ini resminya disebut Syahadat Nicea-Konstatinopel.Kedua syahadat baik Syahadat Para Rasul dan Syahadat Nicea Konstantinopel memiliki nilai yang sama bagi Gereja karena mencakup tantangan Iman Katoliksecara lebih mendalam.
Sejarah Syahadat
Saat Yesus wafat, bangkit dan naik ke Surga, Yesus tidak meninggalkan satu dokument apapun mengenai syahadat yang dijadikan pegangan para rasul, tetapi Yesus tidak membiarkan para rasul bingung, Ia mengutus Roh Kudusnya (Kis 2:1-13). Roh Kudus inilah yang mengajarkan segala sesuatu kepada para rasul dan mengingatkan mereka semua apa yang telah Yesus Katakan kepada mereka (Yoh 14:26). Dengan daya Roh Allah/Roh Kudus inilah para rasul berani mewartakan Kristus, sehigga jumalah orang yang dibaptis semakin banyak (Kis 2:41.47;6:7)
Ajaran kristen berkembang pesat sesudah kaisar Konstantinus mengijinkan orang Kristen beribadat dengan bebas, tanpa ketakutan akan ancaman masuk penjara dan dibunuh. Seiring dengan perkembangan itulah, muncul orang-orang Kristen yang mempunyai pandangan-pandangan sendiri, yang berbeda, bahkan ada yang bertentangan dengan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Akibat dari itulah diperlukan satu ajaran yang orotodoks dan resmi untuk melawan ajaran-ajaran sesat tersebut, dengan latar belakang inilah maka Gereja pada waktu itu menentukan Syahadat sebagai inti-inti ajaran iman.
Dalam rumusan Credo terungkap inti iman Katolik, bahwa kita percaya pada Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Tak terlupa kita pun percaya bahwa Allah menganugerahkan rahmat melalui Gereja. Kita mengimani bahwa Allah sungguh-sungguh baik dan penuh perhatian kepada ciptaan-Nya. Seluruh misi-Nya semata-mata hanyalah demi keselamatan manusia. Hingga ia mangutus Putra-Nya yang tunggal sebagai pemenuhan janji keselamatan. Roh Kudus pun dianugerahkan-Nya kepada Para Rasul dan Gereja untuk menemani Kita berziarah di dunia ini. Inilah inti kebenaran iman yang terdapat dalam rumusan Syahadat Aku percaya.