Formulasi Trinitas yang telah dikemukakan dalam sejarah adalah Allah itu satu esensi dan tiga Pribadi. Formula ini memang merupakan suatu hal yang misteri dan paradoks tetapi tidak kontradiksi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam Tiga Pribadi. Istilah Trinitas sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun konsepnya dengan jelas diajarkan oleh Alkitab. Di satu sisi, Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah. Di sisi lain, Alkitab dengan tegas menyatakan keilahian tiga pribadi dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Ada tiga kebenaran yang harus kita pahami terkait dengan trinitas. Pertama, kita percaya bahwa dunia ini ada, tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Allah Bapa yang ada sejakĀ kekal. Kedua, kita percaya bahwa Allah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus, Sang Putera, untuk menyelamatkan manusia lewat hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Ketiga, kita percaya bahwa Kristus telah menganugerahkan Roh Kudus yang merupakan jiwa Gereja. Melalui Gereja inilah kita sekarang menerima banyak rahmat yang kita butuhkan untuk memperoleh kehidupan abadi.
Untuk memahami misteri Trinitas kita harus melihatnya bukan sebagai suatu teori tentang Allah, melainkan sebagai suatu rangkuman karya keselamatan dari Allah, kepada manusia, dalam Kristus, dan oleh Roh Kudus. Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana hubungan Kristus dan Roh Kudus dengan Allah yang mengutus. Rasul Paulus berkata āAllah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam Kristusā (2Kor 5:19) dan ākasih Allah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kitaā (Rm 5:5). Berdasarkan kutipan di atas kita dapat melihat bahwa Allah bertindak, dalam Kristus dan oleh Roh Kudus. Karya Kristus dan karya Roh Kudus adalah juga karya Allah Bapa.
Sementara Katekismus menegaskan bahwa Trinitas adalah tunggal. Meskipun ada 3 pribadi dalam Trinitas namun tidak terpisah, melainkan tetap Allah yang esa. Allah tidak membagi keahlian-Nya menjadi 3, sehingga kekuatan Bapa hanya 1/3, kekuatan Putera hanya 1/3, dan Roh kudus juga 1/3. Namun masing-masing dari ketiga pribadi itu adalah Allah yang utuh 100%. Ketiganya dapat dibedakan satu sama lain namun tetap terkait integral secara utuh karena ikatan cinta kasih yang sempurna. Ajaran Gereja menegaskan bahwa Allah Bapa hadir secara penuh di dalam Putera, dan Roh Kudus, dan demikian juga sebaliknya. Putera, dan Roh Kudus Sudah ada sejak semula bersama Bapa dalam keabadian.